Dengan berat hanya
sekitar 150 gram atau sebesar kira-kira separuh genggaman tangan kita,
ginjal memiliki fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua
bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, eletrolit, dan
asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan
meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.
Menurut ahli ginjal, penyakit ginjal disebut
kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan
lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal.
Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.
Kenali Tanda-Tanda Penyakit Ginjal
Tanda-tanda penyakit ginjal sering tanpa keluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90 persen tanpa didahului keluhan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti, tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan muntah.
Penyakit ginjal memang bukan penyakit menular, setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal sebaiknya melakukan pemeriksaan dini.
Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.
Kenali Tanda-Tanda Penyakit Ginjal
Tanda-tanda penyakit ginjal sering tanpa keluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90 persen tanpa didahului keluhan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti, tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan muntah.
Penyakit ginjal memang bukan penyakit menular, setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal sebaiknya melakukan pemeriksaan dini.
Ada
beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui
kesehatan ginjal, salah satunya yang paling umum adalah pemeriksaan
urin. Jika ada kandungan protein atau darah dalam air kencing tersebut,
maka menunjukkan kelainan dari ginjal.
Atau
bisa juga melakukan pemeriksaan darah guna mengukur kadar kreatinin dan
urea dalam darah. Jika kadar kedua zat itu meningkat, menunjukan gejala
kelainan ginjal. Sementara pemeriksaan tahap lanjut untuk mengenali
kelainan ginjal berupa pemeriksaan radiologis dan biopsi ginjal.
Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter.
Langkah Pencegahan Penyakit Ginjal
Langkah Pencegahan Penyakit Ginjal
Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti merokok,
memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari
kekurangan cairan dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter
setiap hari. "Minum air secara berlebihan justru akan merusak ginjal,"
kata Dr.David Manuputty, SpBU dari RSCM Jakarta.
Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid.
Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar