Jantung merupakan
organ yang sangat vital pada tubuh manusia. Jantung selalu berdetak
selama manusia masih hidup dan akan berhenti setelah manusia meninggal
dunia. Ketika jantung tidak bisa lagi berfungsi secara normal akan
mengakibatkan penyakit yang sangat parah dan aktivitas tidak bisa
berjalan seperti biasanya
Kesehatan Jantung : Apakah Jantung Itu?
Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction),
bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk
tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang
dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung.
Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung.
Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria
koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner.
Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang
yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada
pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan
darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol
atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh.
Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku.
Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis
terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada
dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk,
mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke
jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.
Penyumbatan
dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung
secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi
yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot
jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di
sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung
tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak
kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Jika
sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi
kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia
yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan
jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke
otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak
tertolong lagi.
Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan
karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung
lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang
tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung.
Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.
Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner
antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang
menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu
merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal
lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau
pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda
peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.
Selama
beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini
disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina,
memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita
serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau
kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa
jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner.
Biasanya
beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang
akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan
serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan
umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian.
Kesehatan Jantung : Mengatasi Penyakit Jantung
Jika
Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami
serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan
penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat
menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat
menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.
Namun jika
gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera
mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung
adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung.
Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot
jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot
jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa
setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis
karena merasa takut dianggap mengada-ada.
Bila telah terjadi
penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan
pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah
koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan
pada pembuluh lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar