Kapankah sosiologi lahir?
sosiologi lahir sebagai ilmu yang
mempelajari tentang masyarakat, baru muncul pada abad ke- 19, yang dipopulerkan
oleh seorang filosof Prancis yang bernama Auguste Comte (1798–1857).
Di dalam bukunya Course De
Philosophie Positive, ia menjelaskan bahwa untuk mempelajari masyarakat
harus melalui urutan-urutan tertentu, yang kemudian akan sampai pada tahap
akhir yaitu tahap ilmiah.
Gagasan Comte mendapat sambutan
luas, terbukti dengan munculnya sejumlah ilmuwan di bidang sosiologi. Mereka
antara lain, Pitirim A. Sorokin, Herbert
Spencer, Karl
Marx, Emile Durkheim, George
Simmel, dan Max Weber.
Mereka semua berjasa dengan
memperkenalkan berbagai pendekatan untuk mempelajari masyarakat yang sangat
berguna bagi perkembangan sosiologi.
Pendekatan yang mereka kemukana
adalah sebagai berikut:
- Herbert Spencer, mempekenalkan pendekatan analogi organik.
- Karl Marx, memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis.
- Emile Durkheim, memperkenalkan pendekatan fakta sosial.
- Max Weber,, memperkenalkan pendekatan tindakan sosial.
Sosiologi merupakan salah satu
cabang ilmu sosial. Adapun yang dimaksud dengan ilmu sosial ialah keseluruhan
disiplin ilmu yang berhubungan dengan manusia, yang di dalamnya terdapat unsur
dalam membentuk kehidupan masyarakat dan budaya
Pada awalnya sosiologi merupakan
bagian dari filsafat sosial. Hal ini disebabkan karena pada saat itu pembahasan
tentang masyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum
saja, seperti perang, konflik sosial, dan kekuasaan dalam kelas-kelas penguasa.
Latar belakang sosial lahirnya
sosiologi adalah perubahan masyarakat di Eropa Barat akibat revolusi industri
di Inggris dan revolusi Prancis yang berlangsung pada akhir abad ke-18 dan awal
abad ke-19.
Jika pada masa feodalisme sebelum
revolusi Prancis masyarakat terkotak-kotak dalam lapisan-lapisan sosial yang
sangat membatasi ruang bagi lapisan sosial yang lebih rendah, setelah revolusi
diharapkan semuanya bisa berubah.
Akan tetapi, apa yang diharapkan
masyarakat tidak menjadi kenyataan. Dalam masyarakat timbul anarki (situasi
tanpa aturan) dan kekacauan yang lebih besar setelah revolusi Prancis. Di
samping itu, timbul kesenjangan sosial antara golongan kaya dengan golongan
miskin. Kelas-kelas sosial bukannya dihapus, melainkan semakin nyata.
Atas dasar ini, Comte menyarankan
agar penelitian tentang masyarakat perlu ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang
berdiri sendiri dengan penelitiannya yang didasarkan pada metode ilmiah. Dari
sinilah lahir sosiologi sebagai ilmu yang paling muda dalam ilmu-ilmu sosial
Istilah sosiologi dipopulerkan
Comte dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive (1830), yang
dalam buku tersebut dijelaskan bahwa objek sosiologi adalah manusia atau
masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, Auguste Comte bisa
dikategorikan sebagai salah satu pendiri sosiologi sehingga dikenal sebagai Bapak
Sosiologi.
Apakah sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan?
Sebuah pengetahuan dikatakan
sebagai ilmu apabila mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan
teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah.
Sebuah pengetahuan dikatakan
sebagai ilmu apabila mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan
teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah.
Sumber ilmu pengetahuan adalah
philosophia (filsafat). Dari filsafat itu lahir tiga cabang ilmu pengetahuan,
yaitu:
- Natural Sciences (ilmu-ilmu alamiah), seperti: fisika, kimia, biologi, botani, astronomi, dan sebagainya.
- Social Sciences (ilmu-ilmu sosial), seperti: sosiologi, ekonomi, politik, sejarah, antropologi, psikologi sosial, dan sebagai-nya.
- Humanities (ilmu-ilmu budaya), seperti: bahasa, agama, kesu-sastraan, kesenian, dan sebagainya.
Sosiologi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- Empiris, yaitu penelitiannya tentang masyarakat didasarkan pada hasil observasi (pengalaman).
- Teoretis, dibangun dari konsep-konsep hasil observasi dan logis serta memiliki tujuan untuk menjelaskan hubungan sebab–akibat.
- Kumulatif, yang teorinya dibangun berdasarkan teori-teori sebelumnya dengan tujuan memperbaiki, memperluas, dan memperhalus teori lama.
- Nonetis, dilakukan bukan untuk mencari baik buruknya suatu fakta, melainkan menjelaskannya secara analitis.
Dengan ciri-ciri tersebut maka
sosiologi memenuhi kriteria keilmuan. Sehingga dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan. Secara ringkas
konsep-konsep dasar sosiologi yang di masyarakat ialah :
a.
Perubahan sosial
c.
Sosialisasi
d.
Organisasi Sosial
e.
Mobilitas sosial
f.
Masalah-masalah
Sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar